dc.contributor.author | Wijaya, Jonathan Cristian | |
dc.date.accessioned | 2021-11-21T07:23:57Z | |
dc.date.available | 2021-11-21T07:23:57Z | |
dc.date.issued | 2021-09 | |
dc.identifier.uri | http://repository.seabs.ac.id/handle/123456789/1402 | |
dc.description.abstract | Ekaristi merupakan salah satu elemen penting dalam iman Kristen yang mempersatukan orang percaya dan yang telah dilakukan sejak abad pertama. Melalui Ekaristi, orang-orang dapat melihat bahwa gereja adalah satu di dalam Kristus yang telah menebus dan melayakkan mereka untuk menjadi umat-Nya. Meskipun demikian, beberapa aliran gereja dari kalangan Injili melihat dan memaknai Ekaristi dengan penekanan yang berbeda satu sama lain. Perbedaan dalam melihat Ekaristi ini menjadi sesuatu yang nampaknya mengaburkan nilai Ekaristi sebagai lambang pemersatu umat Allah. Oleh karena itu, penulis ingin meninjau konsep Ekaristi gereja Injili (yang diwakili oleh Herman Bavinck) dan memberi usulan yang dilihat dari kacamata tradisi Ortodoks Timur (yang diwakili oleh John Zizioulas). Harapannya, bukan untuk meniadakan satu tradisi dan menggantikannya dengan tradisi yang lain, melainkan untuk menjadi suatu perbandingan yang bersifat komplementari (saling melengkapi). | en_US |
dc.publisher | Consilium : Jurnal Teologi dan Pelayanan 23 | en_US |
dc.subject | Eucharist | en_US |
dc.subject | Zizioulas, John | en_US |
dc.subject | Bavinck, Herman | en_US |
dc.title | “Perbuatlah Ini Menjadi Peringatan Akan Aku”: Tinjauan Terhadap Konsep Ekaristi Herman Bavinck Menurut Konsep Ekaristi John Zizioulas | en_US |
dc.type | Article | en_US |